Seperti apa ciri pemimpin ideal? Apakah ia cerdas? Punya karakter mengesankan dan ketrampilan yang hebat? Visinya berani? Punya kesan sebagai pemimpin alamiah? Jika ya, maka orang itu punya atribut penting kepemimpinan. Tetapi apa yang membedakan seorang pemimpin berprestasi dengan yang bukan? Menurut Ram Charan bedanya adalah know-how-nya. Seorang pemimpin yang punya know-how berarti tahu apa yang harus dilakukan, dan tahu karakter macam apa yang harus dibentuk untuk memimpin bisnis di lingkungan yang sangat menantang selama beberapa dasawarsa terakhir ini.
Mungkin sebelumnya tidak ada yang pernah memperhitungkan munculnya Google. Tapi entah bagaimana Google tiba-tiba muncul, dan dalam waktu teramat singkat muncul sebagai perusahaan multimiliar dollar. Kemunculan Google tentunya perlu diantisipasi oleh pemimpin bisnis yang bergerak di bidang periklanan, penyiaran dan penerbitan. Google perlu dipetakan sebagai tantangan, ancaman atau peluang bagi bisnisnya. Disinilah know-how seorang pemimpin bisnis diuji. Dapatkah ia melakukan hal yang benar, membuat keputusan yang benar, memberikan hasil, dan membuat bisnis jadi lebih baik daripada sebelumnya?
Untuk menuntun pemimpin bisnis agar melakukan hal yang benar, Ram Charan memberi resep ketrampilan dasar yang perlu dimiliki oleh pemimpin di abad ini. Menurutnya ada 8 ketrampilan yang perlu dimiliki dan dilatih terus menerus agar sukses melaksanakan misi kepemimpinan.
Yang pertama, seorang pemimpin mesti bisa melakukan positioning dan repositioning bisnis untuk menghasilkan uang. Ram bilang bahwa esensi dari bisnis adalah bagaimana menghasilkan uang. Positioning adalah gagasan pokok bisnis sebuah perusahaan untuk tetap menghasilkan uang. Air Asia memiliki gagasan dasar tentang penerbangan murah yang memungkinkan sebanyak mungkin orang pergi naik pesawat. Dan ide itu berhasil diapresiasi pelanggan. Sementara itu, koran terkemuka di dunia macam New York Times dan Wall Street Journal kian hari kian ramping karena iklannya berkurang. Para pengiklan lari ke Google untuk beriklan. New York Times dan Wall Street Journal perlu melakukan repositioning jika ingin tetap eksis.
Ketrampilan kedua yang perlu dimiliki seorang pemimpin adalah bisa mengidentifikasi dan menindaklanjuti pola perubahan eksternal. Berbeda dengan ajaran Stephen Covey agar melihat dari dalam keluar, Ram mengajarkan melihat dari luar ke dalam. Semakin cepat pemimpin mendeteksi perubahan maka semakin banyak waktu untuk menghasilkan dan menguji hipotesis, mengerahkan resources, bahkan bila perlu mereposisi bisnis lagi. Jeff Immelt, CEO General Electric, secara rutin mengundang orang dari industri pelanggan untuk mengidentifikasi trend eksternal yang terjadi. Hasilnya GE bisa tetap mengalami pertumbuhan tinggi dengan mengerahkan sumber daya ke pasar Asia dan Eropa yang sedang tumbuh pesat.
Ketrampilan ketiga adalah bisa membuat orang bekerja sama dengan mengelola system social bisnis. Ada yang bilang membuat orang menyelaraskan diri satu dengan lainnya sama susahnya dengan menggembalakan kucing. Setiap perusahaan pasti memiliki konflik internal antar sesama anggota. Itu biasa. Tapi bagaimana mengelola konflik agar tidak mengganggu operasional perusahaan sehingga pencapaian tujuan perusahaan tidak terganggu itu butuh ketrampilan khusus. Ketika Bob Nardelli mengambil tanggung jawab menjadi CEO di Home Depot, dia punya tantangan untuk mempertahankan pertumbuhan perusahaan yang pada mulanya hanya 1 toko di tahun 1978 hingga berkembang pesat menjadi 1.100 toko dengan pendapatan 40 juta USD di tahun 2000. Setelah melakukan diagnosis terhadap Home Depot, menyusun positioning serta target perusahaan langkah awal yang dibuat adalah memastikan system social perusahaan sesuai dan cocok dengan sasaran perusahaan. Hasilnya pendapatan Home Depot naik menjadi 80 juta USD di tahun 2005, dan nilai sahamnya naik dua kali lipat.
Hal penting keempat yang perlu dimiliki oleh pemimpin adalah menilai, memilih dan mengembangkan pemimpin. Menurut Ram, tanda seorang pemimpin memiliki know-how ini adalah jika ia bisa meninggalkan organisasi dalam keadaan lebih kuat daripada sebelumnya. Perusahaan yang diklasifikasikan good to great oleh Jim Collins pemimpinnya memenuhi syarat ini. Ram bilang bahwa bakat dan kemampuan merupakan karunia Tuhan yang tidak dapat dipotret secara akurat dengan alat tertentu. Tugas pemimpin adalah menilai seseorang secara keseluruhan, dalam kurun waktu tertentu, dan dalam berbagai situasi untuk kemudian bekerja secara terbalik untuk menentukan bakat orang itu sesungguhnya. Dengan demikian pemimpin diminta Ram untuk menggali seseorang secara lebih mendalam dan melihat secara lebih luas. Setelah itu tempatkan ia dalam tempat yang tepat.
Ketrampilan penting selanjutnya adalah bagaimana memadukan orang-orang yang memiliki keahlian, ambisi, dan energi tinggi menjadi sebuah tim kerja yang berorientasi hasil. Yang sulit menurut Ram adalah bagaimana mengarahkan orang-orang yang focus pada pikiran dan dirinya sendiri menjadi terfocus dan berkomitmen pada keseluruhan bisnis. Bill Gates mengakui bahwa Microsoft ditopang oleh orang-orang terbaik yang jika mereka mengundurkan bisa membuat Microsoft bukan apa-apa lagi. Ferrari menjadi juara dunia F1 berkat team yang fokus dan berorientasi pada kemenangan.
Ketrampilan penting yang keenam adalah kemampuan menentukan dan menetapkan target yang tepat. Target adalah arah ke mana bisnis menuju. Target harus tepat dalam hal jenis dan scala agar bisa tercapai dan memberi motivasi. Ketika harga saham berjatuhan pasca serangan teroris 11 September 2001 para analis memprediksi pertumbuhan pendapatan GE , yang ketika itu bernilai 130 milliar USD, hanya 5%. Namun Immelt dengan know-how yang mendalam tentang bisnis GE dan lingkungan bisnis global berani membuat target pertumbuhan 8%. Angka itu setara dengan 10 milliar USD atau ekuivalen dengan nilai pendirian sebuah perusahaan Fortune 500. Dan target 8% tercapai berkat focus pada emerging market macam China, India, Rusia, Eropa Timur dan Brazil. Immelt focus pada pertumbuhan total GE dan berhasil.
Know-how ketujuh adalah kemampuan menetapkan prioritas. Ram bilang bahwa prioritas menyajikan sebuah peta yang mengatur dan mengarahkan bisnis ke tujuannya. Prioritas perlu jelas dan spesifik agar mempermudah focus, mendapat perhatian, dan pengerahan sumber daya. Tanpa prioritas orang cenderung melakukan semuanya dalam waktu bersamaan. Ini sama saja dengan membuang energi secara percuma. Divisi DLP Texas Instruments menurut Ram merupakan contoh efektif dari penetapan prioritas dan alokasi sumber daya. DLP bisa memotong proses anggaran yang biasanya memakan waktu 6-8 minggu menjadi hanya 3 hari. Caranya dengan keterlibatan total. Teknisnya pimpinan memberikan arahan tentang prioritas dan alokasi sumber daya perusahaan 1 tahun mendatang. Setelah itu para pimpinan mendiskusikan hal tersebut secara intens selama 3 hari hingga mencapai kesepakatan. Lalu hasil anggaran itu ditinjau perkuartal selama 2 hari rapat yang intens. DLP perlu melakukan hal itu karena bergerak di industri yang cepat berubah. Produk DLP memakai semi-conductor display solution yang dipasang pada TV, proyektor dan kamera digital. Saingan mereka adalah perusahaan Jepang dan Korea yang amat efisien.
Know-how kedelapan yang perlu dimiliki adalah kemampuan menangani kekuatan social di luar perusahaan. Kekuatan social yang dimaksud adalah kelompok masyarakat, bisa NGO, yang concern pada dampak operasional atau produksi perusahaan. Mengabaikan suara kelompok tersebut bisa merugikan, yang paling parah bisa mengakibatkan kebangkrutan. Cukup banyak daftar perusahaan yang pada awalnya mengabaikan suara dari konsumen atau NGO kemudian menuai rugi. Intel pernah rugi 450 juta USD di tahun 1994 karena Andrew Grove, presiden Intel, mengabaikan masalah kecil pada chip produk Intel. Grove tidak menarik produk bermasalah tersebut. Namun pelanggan yang marah kemudian menuntut dan memenangkan tuntutannya. Reputasi Intel ketika itu hancur. Di era internet setiap isu social bisa cepat beredar. Tommy Hilfiger mengalami hal ini. Hanya karena isu tidak benar yang beredar di internet tentang wawancara dengan Oprah yang mengesankan bahwa Tommy seorang rasis, secara bisnis Tommy mengalami kerugian. Tommy dan Oprah kemudian meluruskan isu salah tersebut. Oprah bilang bahwa ia tidak pernah mewawancarai atau bahkan mengusir Tommy dari acaranya.
Ram Charan adalah penasehat bisnis terkemuka di Amerika. Ia lahir dan besar di India. Wawasan bisnisnya dimulai saat bekerja di toko sepatu milik keluarga. Dari situ ia sadar bahwa esensi bisnis adalah menghasilkan uang. Sebab jika tidak menghasilkan uang maka ia dan keluarganya tidak bisa makan. Ram bersama Larry Bosidy menulis buku laris Execution. Insight dari buku know-how ini lahir dari pengamatan dan pengalamannya selama lebih dari tigapuluh lima tahun mendampingi pemimpin bisnis di GE, DuPont, the Home Depot, dan di banyak perusahaan sekelas Fortune 500. Dr Charan adalah salah satu lulusan terbaik Harvard Business School yang kemudian menjadi pengajar di almamaternya tersebut. Dengan pengalaman yang begitu banyak maka tidak dapat disangkal jika tulisannya sangat factual, applicable dan inspiratif.
Mungkin sebelumnya tidak ada yang pernah memperhitungkan munculnya Google. Tapi entah bagaimana Google tiba-tiba muncul, dan dalam waktu teramat singkat muncul sebagai perusahaan multimiliar dollar. Kemunculan Google tentunya perlu diantisipasi oleh pemimpin bisnis yang bergerak di bidang periklanan, penyiaran dan penerbitan. Google perlu dipetakan sebagai tantangan, ancaman atau peluang bagi bisnisnya. Disinilah know-how seorang pemimpin bisnis diuji. Dapatkah ia melakukan hal yang benar, membuat keputusan yang benar, memberikan hasil, dan membuat bisnis jadi lebih baik daripada sebelumnya?
Untuk menuntun pemimpin bisnis agar melakukan hal yang benar, Ram Charan memberi resep ketrampilan dasar yang perlu dimiliki oleh pemimpin di abad ini. Menurutnya ada 8 ketrampilan yang perlu dimiliki dan dilatih terus menerus agar sukses melaksanakan misi kepemimpinan.
Yang pertama, seorang pemimpin mesti bisa melakukan positioning dan repositioning bisnis untuk menghasilkan uang. Ram bilang bahwa esensi dari bisnis adalah bagaimana menghasilkan uang. Positioning adalah gagasan pokok bisnis sebuah perusahaan untuk tetap menghasilkan uang. Air Asia memiliki gagasan dasar tentang penerbangan murah yang memungkinkan sebanyak mungkin orang pergi naik pesawat. Dan ide itu berhasil diapresiasi pelanggan. Sementara itu, koran terkemuka di dunia macam New York Times dan Wall Street Journal kian hari kian ramping karena iklannya berkurang. Para pengiklan lari ke Google untuk beriklan. New York Times dan Wall Street Journal perlu melakukan repositioning jika ingin tetap eksis.
Ketrampilan kedua yang perlu dimiliki seorang pemimpin adalah bisa mengidentifikasi dan menindaklanjuti pola perubahan eksternal. Berbeda dengan ajaran Stephen Covey agar melihat dari dalam keluar, Ram mengajarkan melihat dari luar ke dalam. Semakin cepat pemimpin mendeteksi perubahan maka semakin banyak waktu untuk menghasilkan dan menguji hipotesis, mengerahkan resources, bahkan bila perlu mereposisi bisnis lagi. Jeff Immelt, CEO General Electric, secara rutin mengundang orang dari industri pelanggan untuk mengidentifikasi trend eksternal yang terjadi. Hasilnya GE bisa tetap mengalami pertumbuhan tinggi dengan mengerahkan sumber daya ke pasar Asia dan Eropa yang sedang tumbuh pesat.
Ketrampilan ketiga adalah bisa membuat orang bekerja sama dengan mengelola system social bisnis. Ada yang bilang membuat orang menyelaraskan diri satu dengan lainnya sama susahnya dengan menggembalakan kucing. Setiap perusahaan pasti memiliki konflik internal antar sesama anggota. Itu biasa. Tapi bagaimana mengelola konflik agar tidak mengganggu operasional perusahaan sehingga pencapaian tujuan perusahaan tidak terganggu itu butuh ketrampilan khusus. Ketika Bob Nardelli mengambil tanggung jawab menjadi CEO di Home Depot, dia punya tantangan untuk mempertahankan pertumbuhan perusahaan yang pada mulanya hanya 1 toko di tahun 1978 hingga berkembang pesat menjadi 1.100 toko dengan pendapatan 40 juta USD di tahun 2000. Setelah melakukan diagnosis terhadap Home Depot, menyusun positioning serta target perusahaan langkah awal yang dibuat adalah memastikan system social perusahaan sesuai dan cocok dengan sasaran perusahaan. Hasilnya pendapatan Home Depot naik menjadi 80 juta USD di tahun 2005, dan nilai sahamnya naik dua kali lipat.
Hal penting keempat yang perlu dimiliki oleh pemimpin adalah menilai, memilih dan mengembangkan pemimpin. Menurut Ram, tanda seorang pemimpin memiliki know-how ini adalah jika ia bisa meninggalkan organisasi dalam keadaan lebih kuat daripada sebelumnya. Perusahaan yang diklasifikasikan good to great oleh Jim Collins pemimpinnya memenuhi syarat ini. Ram bilang bahwa bakat dan kemampuan merupakan karunia Tuhan yang tidak dapat dipotret secara akurat dengan alat tertentu. Tugas pemimpin adalah menilai seseorang secara keseluruhan, dalam kurun waktu tertentu, dan dalam berbagai situasi untuk kemudian bekerja secara terbalik untuk menentukan bakat orang itu sesungguhnya. Dengan demikian pemimpin diminta Ram untuk menggali seseorang secara lebih mendalam dan melihat secara lebih luas. Setelah itu tempatkan ia dalam tempat yang tepat.
Ketrampilan penting selanjutnya adalah bagaimana memadukan orang-orang yang memiliki keahlian, ambisi, dan energi tinggi menjadi sebuah tim kerja yang berorientasi hasil. Yang sulit menurut Ram adalah bagaimana mengarahkan orang-orang yang focus pada pikiran dan dirinya sendiri menjadi terfocus dan berkomitmen pada keseluruhan bisnis. Bill Gates mengakui bahwa Microsoft ditopang oleh orang-orang terbaik yang jika mereka mengundurkan bisa membuat Microsoft bukan apa-apa lagi. Ferrari menjadi juara dunia F1 berkat team yang fokus dan berorientasi pada kemenangan.
Ketrampilan penting yang keenam adalah kemampuan menentukan dan menetapkan target yang tepat. Target adalah arah ke mana bisnis menuju. Target harus tepat dalam hal jenis dan scala agar bisa tercapai dan memberi motivasi. Ketika harga saham berjatuhan pasca serangan teroris 11 September 2001 para analis memprediksi pertumbuhan pendapatan GE , yang ketika itu bernilai 130 milliar USD, hanya 5%. Namun Immelt dengan know-how yang mendalam tentang bisnis GE dan lingkungan bisnis global berani membuat target pertumbuhan 8%. Angka itu setara dengan 10 milliar USD atau ekuivalen dengan nilai pendirian sebuah perusahaan Fortune 500. Dan target 8% tercapai berkat focus pada emerging market macam China, India, Rusia, Eropa Timur dan Brazil. Immelt focus pada pertumbuhan total GE dan berhasil.
Know-how ketujuh adalah kemampuan menetapkan prioritas. Ram bilang bahwa prioritas menyajikan sebuah peta yang mengatur dan mengarahkan bisnis ke tujuannya. Prioritas perlu jelas dan spesifik agar mempermudah focus, mendapat perhatian, dan pengerahan sumber daya. Tanpa prioritas orang cenderung melakukan semuanya dalam waktu bersamaan. Ini sama saja dengan membuang energi secara percuma. Divisi DLP Texas Instruments menurut Ram merupakan contoh efektif dari penetapan prioritas dan alokasi sumber daya. DLP bisa memotong proses anggaran yang biasanya memakan waktu 6-8 minggu menjadi hanya 3 hari. Caranya dengan keterlibatan total. Teknisnya pimpinan memberikan arahan tentang prioritas dan alokasi sumber daya perusahaan 1 tahun mendatang. Setelah itu para pimpinan mendiskusikan hal tersebut secara intens selama 3 hari hingga mencapai kesepakatan. Lalu hasil anggaran itu ditinjau perkuartal selama 2 hari rapat yang intens. DLP perlu melakukan hal itu karena bergerak di industri yang cepat berubah. Produk DLP memakai semi-conductor display solution yang dipasang pada TV, proyektor dan kamera digital. Saingan mereka adalah perusahaan Jepang dan Korea yang amat efisien.
Know-how kedelapan yang perlu dimiliki adalah kemampuan menangani kekuatan social di luar perusahaan. Kekuatan social yang dimaksud adalah kelompok masyarakat, bisa NGO, yang concern pada dampak operasional atau produksi perusahaan. Mengabaikan suara kelompok tersebut bisa merugikan, yang paling parah bisa mengakibatkan kebangkrutan. Cukup banyak daftar perusahaan yang pada awalnya mengabaikan suara dari konsumen atau NGO kemudian menuai rugi. Intel pernah rugi 450 juta USD di tahun 1994 karena Andrew Grove, presiden Intel, mengabaikan masalah kecil pada chip produk Intel. Grove tidak menarik produk bermasalah tersebut. Namun pelanggan yang marah kemudian menuntut dan memenangkan tuntutannya. Reputasi Intel ketika itu hancur. Di era internet setiap isu social bisa cepat beredar. Tommy Hilfiger mengalami hal ini. Hanya karena isu tidak benar yang beredar di internet tentang wawancara dengan Oprah yang mengesankan bahwa Tommy seorang rasis, secara bisnis Tommy mengalami kerugian. Tommy dan Oprah kemudian meluruskan isu salah tersebut. Oprah bilang bahwa ia tidak pernah mewawancarai atau bahkan mengusir Tommy dari acaranya.
Ram Charan adalah penasehat bisnis terkemuka di Amerika. Ia lahir dan besar di India. Wawasan bisnisnya dimulai saat bekerja di toko sepatu milik keluarga. Dari situ ia sadar bahwa esensi bisnis adalah menghasilkan uang. Sebab jika tidak menghasilkan uang maka ia dan keluarganya tidak bisa makan. Ram bersama Larry Bosidy menulis buku laris Execution. Insight dari buku know-how ini lahir dari pengamatan dan pengalamannya selama lebih dari tigapuluh lima tahun mendampingi pemimpin bisnis di GE, DuPont, the Home Depot, dan di banyak perusahaan sekelas Fortune 500. Dr Charan adalah salah satu lulusan terbaik Harvard Business School yang kemudian menjadi pengajar di almamaternya tersebut. Dengan pengalaman yang begitu banyak maka tidak dapat disangkal jika tulisannya sangat factual, applicable dan inspiratif.
Comments
Post a Comment