See, you and me have a better time than most can dream
Have it better than the best
So can pull in through whatever tears at us
Whatever hold us down
and if nothing can be done
we’ll make the best of what’s around
-Dave Matthews Band-
3 February 1959. Buddy Holly, penyanyi yang disebut-sebut popularitasnya bisa setara Elvis dan the Beatles jika hidup lebih lama, tewas pada sebuah kecelakaan pesawat. Moment itu bagi Don McClean berarti “the day the music died”. Itulah sepenggal lyric pada lagu kondang berdurasi 8 menit: American Pie. American Pie merajai US dan UK top chart di tahun 1970. Tahun 2000, American Pie kembali dinyanyikan oleh Madonna, dan jadi hit lagi. Kok bisa? Maklum lagunya dahsyat banget.
Dari product gagal dan kreativitas tinggi lahir post it. Siapa sangka perpaduan lem yang tidak biasa dan kertas bisa jadi product inovatif yang menghasilkan profit luar biasa buat 3M. Kok bisa? Mungkin energi Art Fry dipakai buat cari solusi kreatif ketimbang menyesali nasib mengapa rencana pembuatan lemnya bisa gagal.
Jepang negara miskin sumber daya alam, rawan bencana, dan hancur-hancuran di Perang Dunia II. Namun dari dulu sampai sekarang, Jepang tidak pernah keluar dari daftar negara termakmur di dunia. Kok bisa? Jawabannya klise. Kerja keras.
Benang merah dari 3 contoh tersebut adalah berbuat yang terbaik. Mengapa orang bisa memberikan yang terbaik? Pertama, karena dia bisa. Kedua karena dia mau. Ketiga, sudah jadi kebiasaan. Mungkinkah karena terpaksa/dipaksa? Ya mungkin saja.
Tidak semua orang punya kemampuan seperti Don Mclean dan Dianne Warren yang piawai menulis lagu, tetapi setiap orang dilahirkan unik dan bertalenta. Keragaman talenta-lah yang memungkinkan impian jadi kenyataan. Mimpi Henry Ford memproduksi sebanyak mungkin mobil type T jadi mungkin karena dukungan teknisi handal dan metode ban berjalan.
Tapi kemampuan saja tidak cukup. Katanya orang mesti mau juga. Axel Rose (Guns N Roses/GNR), misalnya kendati sudah teken kontrak jutaan dollar dengan Geffen record untuk bikin album, namun karena sibuk pesta-pesta dan ogah masuk studio, sampai sekarang project-nya belum selesai juga. Mimpi Axel mau punya album sebesar Appetite for Destruction (album klasik GNR), tinggal mimpi.
Jika segenap kemampuan selalu didukung kemauan keras untuk menghasilkan yang terbaik maka dalam perjalanan waktu, berbuat yang terbaik bisa jadi kebiasaan. Seperti yang dibilang Stephen Covey jika orang menabur pikiran maka ia menuai perbuatan; menabur perbuatan akan menuai kebiasaan; menabur kebiasaan akan menuai karakter; dan menabur karakter akan menuai destiny.
Jadi asal muasal yang terbaik adalah pikiran. Orang bijak bilang: “Kalau kita pikir bisa, bisa!” Tetapi kalau kita pikir bakal gagal, ya gagal. Ini yang dibilang self fulfilling prophecy. Hebat juga kekuatan pikiran manusia.
Reach for the golden ring
Reach for the sky
Baby just spread your wings
-Van Halen-
Have it better than the best
So can pull in through whatever tears at us
Whatever hold us down
and if nothing can be done
we’ll make the best of what’s around
-Dave Matthews Band-
3 February 1959. Buddy Holly, penyanyi yang disebut-sebut popularitasnya bisa setara Elvis dan the Beatles jika hidup lebih lama, tewas pada sebuah kecelakaan pesawat. Moment itu bagi Don McClean berarti “the day the music died”. Itulah sepenggal lyric pada lagu kondang berdurasi 8 menit: American Pie. American Pie merajai US dan UK top chart di tahun 1970. Tahun 2000, American Pie kembali dinyanyikan oleh Madonna, dan jadi hit lagi. Kok bisa? Maklum lagunya dahsyat banget.
Dari product gagal dan kreativitas tinggi lahir post it. Siapa sangka perpaduan lem yang tidak biasa dan kertas bisa jadi product inovatif yang menghasilkan profit luar biasa buat 3M. Kok bisa? Mungkin energi Art Fry dipakai buat cari solusi kreatif ketimbang menyesali nasib mengapa rencana pembuatan lemnya bisa gagal.
Jepang negara miskin sumber daya alam, rawan bencana, dan hancur-hancuran di Perang Dunia II. Namun dari dulu sampai sekarang, Jepang tidak pernah keluar dari daftar negara termakmur di dunia. Kok bisa? Jawabannya klise. Kerja keras.
Benang merah dari 3 contoh tersebut adalah berbuat yang terbaik. Mengapa orang bisa memberikan yang terbaik? Pertama, karena dia bisa. Kedua karena dia mau. Ketiga, sudah jadi kebiasaan. Mungkinkah karena terpaksa/dipaksa? Ya mungkin saja.
Tidak semua orang punya kemampuan seperti Don Mclean dan Dianne Warren yang piawai menulis lagu, tetapi setiap orang dilahirkan unik dan bertalenta. Keragaman talenta-lah yang memungkinkan impian jadi kenyataan. Mimpi Henry Ford memproduksi sebanyak mungkin mobil type T jadi mungkin karena dukungan teknisi handal dan metode ban berjalan.
Tapi kemampuan saja tidak cukup. Katanya orang mesti mau juga. Axel Rose (Guns N Roses/GNR), misalnya kendati sudah teken kontrak jutaan dollar dengan Geffen record untuk bikin album, namun karena sibuk pesta-pesta dan ogah masuk studio, sampai sekarang project-nya belum selesai juga. Mimpi Axel mau punya album sebesar Appetite for Destruction (album klasik GNR), tinggal mimpi.
Jika segenap kemampuan selalu didukung kemauan keras untuk menghasilkan yang terbaik maka dalam perjalanan waktu, berbuat yang terbaik bisa jadi kebiasaan. Seperti yang dibilang Stephen Covey jika orang menabur pikiran maka ia menuai perbuatan; menabur perbuatan akan menuai kebiasaan; menabur kebiasaan akan menuai karakter; dan menabur karakter akan menuai destiny.
Jadi asal muasal yang terbaik adalah pikiran. Orang bijak bilang: “Kalau kita pikir bisa, bisa!” Tetapi kalau kita pikir bakal gagal, ya gagal. Ini yang dibilang self fulfilling prophecy. Hebat juga kekuatan pikiran manusia.
Reach for the golden ring
Reach for the sky
Baby just spread your wings
-Van Halen-
thanks for your info
ReplyDeleteVisit ya >>> buddha Gautama