Rinus Michels, pelatih legendaris tim Belanda, bilang sepak bola adalah perang. Frank de Boer sudah menang di 3 pertempuran EURO 2020. Namun bertempur lawan tim Ceko dipastikan akan menguras pikiran dan tenaga. Ceko masuk palagan dengan statistik 67% kemenangan lawan Belanda. Selama 6 kali bertemu, 4 kali Belanda takluk.
De Boer boleh bernafas lega. Hampir semua pemain Belanda yang berjibaku di fase group siap tampil di babak 16 besar. Barisan lascar infanteri seperti Wijnaldum dan Depay fit untuk bertanding. 62,5% gol Belanda merupakan kontribusi kedua pemain itu.
Ceko yang hadir di babak 16 besar lewat jalur peringkat 3 terbaik, akan tampil agak pincang di sisi kiri. Jan Boril tidak bisa tampil karena akumulasi kartu. Padahal ia pilihan pertama Jaroslav Silhavy di sector ini. Alex Kral atau Tomas Holes akan mendampingi Tomas Soucek di lini tengah. Soucek dijuluki “Czech Fellaini” karena postur fisik dan style bermainnya. Sementara Patrik Schick, pencetak semua gol Ceko, tetap jadi satu-satunya tumpuan harapan di lini depan. Vladimir Darida diharapkan dapat meringankan tanggung jawab Schick dalam bikin gol.
Catatan penguasaan bola Belanda di turnamen ini lebih baik daripada Ceko (54% banding 46%). Belanda juga unggul dalam produktivitas gol. Beda dengan Ceko, yang hanya mengandalkan Schick, lini kedua Belanda sangat lihai dalam memanfaatkan peluang dari open play. Belanda terbukti piawai dalam menyerang dan bertahan di group C.
Ditilik dari grafik permainan selama turnamen, trend penampilan Belanda konsisten membaik sebaliknya Ceko menurun. Catatan Ceko di 3 pertandingan akhir: menang-seri-kalah. Ceko berharap dapat rebound dan membuat kurva V. Kisah heroic EURO 1996 dapat jadi motivasi dalam pertempuran hidup-mati ini. Tetapi jangan lupa, De Boer adalah asisten Bert van Marwijk saat Belanda jadi runner up di WC2010.
Comments
Post a Comment