Alm. Pater Drost sebelum tinggal di Girisonta, beliau sempat tinggal di Wisma Samadi antara tahun 2002--2004 (saya lupa persisnya). Wisma Samadi masuk dalam area Paroki Duren Sawit, Jakarta Timur. Gereja Santa Anna, gereja utama di paroki tersebut, pernah dibom teroris pada Juli 2001.
1--2 kali/bulan Pater Drost biasa memimpin Misa Minggu pagi Di Stasi Yoakhim, yang merupakan bagian dari Paroki Duren Sawit. Mengapa di Stasi Yoakhim? Alasannya Pater Drost mulai kesulitan untuk naik anak tangga yang tinggi dan banyak. Disamping Pater harus memimpin misa sambil duduk (Lazimnya Pastor memimpin misa sambil berdiri di belakang altar).
Stasi Yoakhim adalah tempat ideal untuk Pater Drost mempersembahkan ekaristi. Layer antara lantai umat dgn altar tidak tinggi. Hanya 1 ubin setinggi kira2 20--30 cm. Altar juga relatif kecil. Jadi Pater memimpin misa sambil duduk sejak awal hingga akhir.
Umat menyukai misa yang dipimpin Pater Drost karena beliau biasa berkotbah sambil menceritakan makna bacaan Injil dengan detail, runut, kaitannya degan bacaan Injil minggu sebelumnya, serta kerapkali menyampaikan apa dibalik peristiwa pada bacaan Injil itu. Misa juga tidak lebih dari 50 menit (alias cepat).
Umat juga sudah hafal kebiasaan Pater Drost. Jika organis memainkan intro/nada lagu untuk Pastor/Romo maka alih-alih bernyanyi beliau akan bilang: "Tidak bisa nyanyi!" Mendengar itu umat biasanya menanggapi dengan tersenyum geli. Jatah nyanyi langsung diambil salah satu anggota koor.
RIP Pater Drost SJ
1 Agustus 1925 -- 19 Februari 2005
Comments
Post a Comment