3 negara akan berebut tempat ke babak knock out di group F pada 1 Desember 2022 nanti. Kroasia, Maroko dan Belgia masih punya kesempatan. Sementara Kanada sudah dipastikan pulang duluan setelah dikalahkan Kroasia 1-4 pada 27 November kemarin. Maroko dan Kroasia merupakan 2 negara yang belum pernah kalah di group F. Belgia harus mengalahkan Kroasia jika ingin lolos dari fase group. Seru.
Pertandingan antara Kroasia dan Belgia dipastikan menjadi pertandingan yang menentukan. Setelah kalah dari Maroko Kevin de Bruyne bilang bahwa squad Belgia “terlalu tua” untuk jadi juara dunia. Komentar itu ditanggapi oleh Jan Vertonghen, “Kita menyerang terlalu buruk karena kita terlalu tua, bukan? Ribut sendiri.
Roberto Martinez perlu membenahi factor non teknis untuk pertandingan ini. Belgia punya semua atribut untuk bisa meraih puncak prestasi di Eropa dan dunia. Sebagai negara peringkat 2 FIFA; dan punya generasi emas sepakbola selama 6 tahun terakhir di atas kertas Belgia bisa mengatasi Kroasia, negara peringkat 12 FIFA.
Kroasia sebenarnya memiliki problem yang sama dengan Belgia. Usia beberapa pemain kunci tergolong tua untuk ukuran atlet professional. Bedanya Kroasia memanfaatkan pengalaman ini dengan baik. Umpan Ivan Perisic (33 tahun dan 298 hari) kepada Kramaric, menjadikannya sebagai pemain tertua ketiga yang sukses memberi dua asis dalam satu laga Piala Dunia. Umur bukan alasan.
Prestasi menahan imbang Kroasia dan mengalahkan Belgia, bikin penikmat/pemerhati piala dunia memprediksi Maroko akan lolos ke fase 16 besar. Lawan Maroko juga relative mudah. Jika Maroko bertarung secara ngotot seperti lawan Belgia, hasilnya tentu akan positif.
Organisasi pertahanan kokoh, terbukti 2 kali clean sheet, dan serangan cepat dari sisi sayap yang efektif bisa jadi mimpi buruk bagi Alphonso Davies dkk. Kecepatan Ziyech dan kekuatan bola mati Maroko terbukti “sudah merusak kota Brussel” setelah pertandingan hari Minggu kemarin.
Tiket ke babak knock out tampaknya tinggal diperjuangkan oleh Belgia dan Kroasia. Jika Belgia bisa mengatasi factor non teknis, mereka bisa melaju lebih jauh. Jika tidak, Kroasia bisa melangkah terus selangkah demi selangkah seperti pada world cup 2018.
Comments
Post a Comment