Matador Bertarung Lawan Singa Atlas (Spanyol vs Maroko 6/12/2022)

Maroko dan Spanyol. Kedua tim ini tampil mengejutkan di fase group. Maroko sukses menjuarai group F. Sedangkan Spanyol secara mengejutkan kalah dari Jepang di pertandingan akhir group E. Cerita sampingan dari kekalahan itu adalah headline “kontroversi sekian milimeter yang memulangkan Jerman”

Maroko luar biasa. Singa Atlas menjadi negara asal Benua Africa pertama sejak 1998 yang menjadi juara group di world cup (WC). Hadir di Qatar sebagai tim non unggulan dibandingkan dengan Belgia dan Kroasia, ternyata mereka bisa mencatat hasil baik tanpa kalah di fase group. Pertahanan Maroko juga sangat solid. 1 gol yang masuk ke gawang Bono adalah gol bunuh diri Nayef Aguerd.

Prestasi menahan imbang Kroasia, runner up WC 2018, dan mengalahkan tim peringkat 2 FIFA, Belgia, membuat Maroko diperkirakan bisa bikin kejutan lagi di WC 2022. Selain lolos jadi juara group, Maroko juga bisa mengejutkan Spanyol yang tampil biasa saja ketika dikalahkan Jepang.

Ada yang bilang, Spanyol bermain seperti itu untuk menghindari Brasil di babak 8 besar. Strategi pilih lawan kerap digunakan dalam kejuaran berbentuk turnamen seperti WC. Jika lancar sampai final atau 4 besar, peserta cukup bermain 7 kali. Kemampuan mengelola pertandingan di fase gugur yang semuanya final game karena begitu kalah langsung pulang, butuh strategi khusus.

Menurut whoscore.com, Spanyol punya catatan penguasan bola di WC ini sebesar 76,9%. Hal ini berarti lawan hanya diberi kesempatan menguasai bola tidak sampai 30%. Spanyol sangat mendominasi ketika melawan Jepang.  82%  bola dimainkan oleh Morata dan kawan-kawan. Sementara Jepang yang hanya kebagian bola 18% malah akhirnya menang. Jadi, ball possession tidak menjamin kemenangan tapi jumlah gol yang menentukan kemenangan.

Maroko, di lain pihak, punya catatan penguasaan bola hanya 36,5%. Relatif rendah. Tetapi tingkat akurasi operan bola (passing rate) sebesar 80,3%. Spanyol bersama Inggris termasuk tim terproduktif di turnamen ini. Keduanya sudah bikin 9 gol.  Maroko hanya bikin 4 gol atau 44,4% dari gol Spanyol.

Berbeda dengan pertandingan di fase group, pada babak knock out ada babak tambahan 30 menit dan adu pinalti untuk menentukan pemenang. Pelatih Maroko Walid Reragui mengatakan negara-negara Afrika telah menunjukkan bahwa mereka tidak "di bawah standar" di Piala Dunia. Luis Enrique harus berhati-hati menyusun strategi agar sang Matador tidak dicabik-cabik Singa Atlas.